Rabu, 17 Oktober 2012

Struktur Berbentuk Rusa Misterius Ditemukan di Rusia

Sebuah geoglif (simbol di tanah) berukuran besar dengan bentuk seekor rusa yang ditemukan di Rusia mungkin sudah ada ribuan tahun sebelum Garis Nazca yang terkenal di Peru.

Struktur batu berbentuk hewan tersebut, terletak di dekat Danau Zjuratkul di Pegunungan Ural, utara Kazakhstan, memiliki moncong memanjang, empat kaki dan dua tanduk. Sebuah citra satelit Google Earth bersejarah dari 2007 menunjukkan bagian yang mungkin merupakan ekor, tapi bagian tersebut kurang jelas dalam citra yang lebih baru.

Hewan tersebut membentang sekitar 275 meter (belum termasuk ekor) pada titik-titik yang terjauhnya (barat laut ke tenggara), — atau setara dengan dua lapangan sepak bola. Struktur tersebut menghadap ke utara dan akan terlihat dari punggung bukit di dekatnya.



"Bentuk tersebut awalnya akan tampak putih dan sedikit mengilap dengan latar belakang rumput hijau," tulis Stanislav Grigoriev, dari Russian Academy of Sciences Institute of History & Archaelogy, dan Nikolai Menshenin, dari State Centre for Monument Protection, dalam sebuah artikel pertama yang merinci penemuan yang diterbitkan musim semi lalu di jurnal Antiquity.

Mereka mencatat bahwa sekarang struktur tersebut tertutup oleh lapisan tanah.

Penelitian lapangan yang dilakukan pada musim panas ini menjelaskan lebih lanjut tentang komposisi dan usia simbol tersebut, mengatakan mungkin itu merupakan produk dari "budaya megalitikum," kata para peneliti. Mereka mencatat bahwa ratusan situs megalitikum telah ditemukan di Ural, dengan struktur yang paling rumit terletak di sebuah pulau air tawar sekitar 60 km timur laut dari geoglif tersebut. [Lihat Foto Garis Nazca Rusia]

Penemuan dan penggalian
Seorang pria bernama Alexander Shestakov pertama kali menemukan geoglif tersebut dengan menggunakan citra satelit. Dia kemudian menghubungi peneliti, yang mengirim sebuah pesawat untuk memeriksa struktur raksasa tersebut.

Pencarian tersebut kemudian berkembang menjadi penggalian di lapangan oleh tim yang dipimpin Grigoriev. Mereka menemukan bahwa arsitektur batu dari geoglif tersebut cukup rumit. Ketika mereka menggali bagian dari kaki belakang batu terbesar berada di tepi, yang lebih kecil di dalamnya. Musim panas lalu mereka juga menemukan sisa-sisa lorong-lorong dan hal yang tampak menyerupai dinding kecil di kuku dan moncong hewan tersebut.

"Kuku terbuat dari batu-batu kecil yang dihancurkan dan tanah liat. Menurut saya ada dinding yang sangat rendah dan bagian sempit di antara mereka. Di bagian moncong juga ditemukan struktur yang sama: batu yang dihancurkan dan tanah liat, empat dinding kecil yang luas dan tiga lorong," tulis Grigoriev kepada LiveScience. Dia memperingatkan bahwa timnya tidak menggali langsung ke bagian bawah dinding, karena tidak ingin merusak geoglif tersebut.

Usia geoglif
Di antara penemuan dari penggalian tersebut terdapat sekitar 40 perkakas batu, terbuat dari kuarsit, ditemukan di permukaan struktur itu. Kebanyakan dari mereka adalah perkakas seperti beliung yang disebut “mattocks”, berguna untuk menggali dan memotong. "Mungkin perkakas tersebut digunakan untuk mengekstraksi tanah liat," tulisnya dalam email.

Gaya mengolah batu tersebut disebut pemecahan batu litik dan digunakan pada sebuah artefak dari zaman Neolitik dan Eneolithic (enam hingga tiga ribu tahun SM), meskipun Grigoriev mengatakan teknologi tersebut lebih mirip Eneolithic, antara empat hingga tiga ribu tahun SM.

Jika usia itu benar, itu akan membuat geoglif tersebut jauh lebih tua dari Garis Nazca Peru, yang pertama kali diciptakan sekitar 500 SM. Grigoriev juga menambahkan bahwa studi serbuk sari kuno di situs akan membantu untuk mempersempit penentuan usianya. [Galeri: Foto Aerial Mengungkapkan Struktur Batu Misterius]

Dalam artikel jurnal Antiquity, Grigoriev dan Menshenin menyatakan bahwa penelitian tentang ilmu hewan dan manusia menunjukkan bahwa lanskap di Ural selatan mendukung sedikit pohon di zaman Eneolithic, dengan pertumbuhan hutan tidak muncul sampai sekitar 2.500 tahun yang lalu. "Ini berarti bahwa ada lanskap terbuka di Zaman Eneolithic dan Perunggu, yang memungkinkan struktur bukit tersebut terbentuk," tulis mereka.

Sebuah budaya megalitikum
Para peneliti mengatakan geoglif ini mungkin telah dibangun oleh "budaya megalitikum" di wilayah yang menciptakan monumen batu pada zaman prasejarah.

"Banyak situs megalitikum dengan fitur yang sama dengan megalit Eropa telah ditemukan: Sekitar 300 diketahui namun belum dipelajari secara rinci," tulis Grigoriev dan Menshenin dalam artikel Antiquity. Di antara megalit terdapat banyak menhir (batu besar yang berdiri tegak).

Kompleks megalitikum paling spektakuler berada di Pulau Vera yang relatif kecil, terletak di Danau Turgoyak, sekitar 60 km timur laut dari geoglif tersebut.

Grigoriev dan Julia Vasina dari South-Ural State University menggambarkan megalit Pulau Vera dalam sebuah artikel 2010, mencatat satu monumen, dua megalit, masih bertahan hingga kini karena ditutupi oleh gundukan dan mendukung sebuah galeri dan ruang persegi. Monumen lain, satu megalit, dipotong menjadi batuan dasar dan ditutupi oleh gundukan yang terdiri dari batu, pasir coklat dan banyak rumput.

Megalit tersebut memiliki dimensi panjang 19 meter dan lebar 6 meter. Megalit tersebut berisi tiga ruangan, yang salah satunya memiliki "patung relief" dengan bentuk hewan-hewan, mungkin banteng dan serigala.

Perkakas batu dan keramik yang ditemukan di situs megalitik tersebut menunjukkan mereka berusia antara periode Eneolithic dan awal Zaman Besi, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Peneliti lebih menekankan penentuan usia penemuan tersebut perlu diverifikasi. Namun jika bukti tersebut benar bahwa geoglif raksasa dan megalitnya dibangun ribuan tahun sebelum Garis Nazca Peru, maka itu menjadi bukti kecakapan membangun dari sebuah budaya prasejarah kuno di pegunungan Ural.

Sabtu, 07 Januari 2012

Lima Tempat untuk Liburan Sendiri di Asia

Meski orang sering bepergian sendirian untuk bekerja, mereka jarang mendatangi tempat baru untuk berekreasi atau berpetualangan tanpa rombongan. Lima tempat di bawah ini bisa mengubah semua itu.

Pantai, kota atau bahkan pegunungan, benua seperti Asia layak Anda jelajahi sendiri - bukan hanya untuk membanggakan diri di depan teman-teman, tetapi juga untuk pengalaman lebih variatif yang bisa Anda dapat sepanjang jalan. Lima tempat di bawah ini memiliki sejarah dan budaya yang kaya sehingga Anda tidak akan mencari rombongan tur.

1. Bali, Indonesia




Terkenal karena pantai-pantainya, Bali adalah liburan musim panas yang sempurna bagi siapa pun-baik sendiri atau dalam kelompok. Pejalan tunggal tidak akan merasa terisolasi sedetik pun di pulau ramah wisatawan di Indonesia ini - Anda mungkin akan terlalu sibuk menikmati pantai atau hiking.

Baik Anda sedang mencari perjalanan untuk istirahat dan bersantai atau mencari petualangan menyelam dan trekking di hutan, Bali memiliki semua itu.

Yang harus Anda lihat atraksi: Pura Ulun Danu Bratan (Candikuning), kuil suci Hindu-Buddha yang dibangun pada abad ke-17, dikelilingi oleh Danau Bratan. Dibangun untuk memuja Dewi Danu, dewi air, orang-orang banyak datang ke sini untuk berharap mendapat air selama setahun.

Perjalanan sendiri selalu memiliki beberapa risiko, jadi pastikan keamanan perjalanan Anda sebelum merencanakan datang ke pulau yang indah ini.

2. Bhutan




Kerajaan Bhutan, karena terjepit di antara Cina dan India, jadi sering dilupakan. Negara ini pernah menjadi berita utama karena menjadi lokasi pernikahan selebritas Hong Kong Tony Leung dan Carina Lau.

Sebuah negara yang mayoritas penduduknya menganut Buddha, kerajaan Bhutan bertengger tinggi di kisaran Himalaya dan memilih untuk tetap menjadi surga tersembunyi. Hanya sedikit orang yang dapat mengaksesnya.

Dengan kebijakan pariwisata terkontrol, pemerintah Bhutan pada dasarnya ingin wisatawan untuk tidak mengambil apa-apa dari negara mereka, selain gambar, dan tidak meninggalkan apa-apa selain bekas kaki. Semakin sedikit orang yang menemani Anda pergi ke sana, akan lebih mudah - sehingga tempat ini menjadi tujuan ideal untuk pejalan tunggal.

Yang harus Anda lihat: Dochula (Punakha, Bhutan) merupakan lokasi ideal untuk melihatpanorama pegunungan Himalaya tanpa halangan apa pun, terutama pada hari-hari musim dingin yang cerah.

3. Hong Kong





Hong Kong adalah versi Asia dari New York (tapi dengan transportasi antarpulau yang lebih baik). Kota ini tidak pernah tidur. Budaya penuh semangat dan kesibukan tinggi di Hong Kong menantang wisatawan untuk mengikuti ritme itu. Jadi mengapa pergi sendirian ke Hong Kong? Sederhana, Anda akan terburu-buru untuk menjelajahi sebuah kota yang menawarkan begitu banyak.

[Hong Kong saat tengah malam]

Lawan hiruk-pikuk Hong Kong sendirian daripada harus berdebat dengan teman perjalanan Anda untuk tujuan berikutnya. Makan, berbelanja, dan melihat-lihat pemandangan dengan ritme Anda sendiri.

[Sepuluh liburan impian orang kaya Hong Kong]

Yang harus dilihat: The Peak, tempat Anda bisa melihat 360 derajat panorama Hong Kong dan terletak 428 meter di atas permukaan laut. Mulailah perjalanan Anda dengan trem The Peak yang legendaris (Garden Road 33, Central, Hong Kong, 中 环 花园 道 山顶 缆车 总站), dan kemudian berjalan turun kembali melalui jalur berjalan kaki di gunung setelah dari teras terbuka. Waktu terbaik untuk mengunjungi: jam 6 sore, untuk melihat matahari terbenam Hong Kong.

4. Mongolia




Meskipun terkurung antara dua negara dengan kekuatan besar - Rusia dan Cina - Mongolia masih tetap nomaden di hati dan dalam tradisi. Dengan kepadatan penduduk terendah di negara merdeka, kekosongan yang megah di Mongolia membawa wisatawan lebih dekat ke alam serta dengan penduduknya yang nomaden.

Tempat yang sempurna untuk penggemar alam luar, Mongolia memiliki dataran luas yang ideal untuk menunggang kuda dan memiliki yurt-yurt khas kaum nomaden bagi mereka yang menginap dalam perjalanan. Salah satu dari sedikit tempat terakhir di Asia yang (relatif) masih belum terjamah oleh pariwisata, Mongolia menawarkan kesempatan sejati untuk kembali dalam waktu dan hidup dengan cara yang sederhana, meski hanya beberapa hari.

Yang harus dilihat: Khövsgöl Nuur (atau Хөвсгөл нуур, Khövsgöl Nuur) dikenal sebagai Mutiara Biru Mongolia, danau air tawar terdalam di negara ini. Daerah sekitarnya adalah taman nasional, menyediakan kegiatan berkuda serta memancing untuk wisatawan.

5. Singapura




Singapura adalah tempat yang harus dikunjungi setiap orang saat pertama datang ke Asia. Salah satu bulan terbaik untuk mampir adalah Juli, saat berlangsungnya festival makanan dan Great Singapore Sale menarik pembeli dari seluruh Asia Tenggara - waktu yang tepat untuk mencicipi masakan lokal mereka dan belanja sampai puas (bebas pajak untuk wisatawan).

Selain memiliki percampuran budaya yang kaya antara Cina, Melayu dan India, Singapura juga merupakan salah satu negara terbersih dan teraman di Asia - sempurna untuk perjalanan tunggal. Negara kota ini juga membanggakan diri memiliki bandara peringkat teratas - bahkan jika Anda terdampar di sana saat bepergian sendiri, Anda tidak akan bosan.

Yang harus dilihat: Resorts World Singapore dengan juru masak berbintang Michelin, Joël Robuchon, serta Universal Studios dan kasino.